ROLL DEPAN, ROLL BELAKANG
Disusun oleh:
Nama : Lutfi Adecya Nugroho
Kelas : XI IPA 3
No. Ab: 15
SMA N 1 GROBOGAN
KABUPATEN GROBOGAN
TAHUN PELAJARAN 2013/2014
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menurut asal kata, senam (gymnastics) berasal dari bahasa
Yunani, yang artinya: "untuk menerangkan bermacam-macam gerak yang
dilakukan oleh atlet-atlet yang telanjang". Dalam abad Yunani kuno, senam
dilakukan untuk menjaga kesehatan dan membuat pertumbuhan badan yang harmonis,
dan tidak dipertandingkan. Baru pada akhir abad 19, peraturan-peraturan dalam
senam mulai ditentukan dan dibuat untuk dipertandingkan. Pada awal modern
Olympic Games, senam dianggap sebagai suatu demonstrasi seni daripada sebagai
salah satu cabang olahraga yang teratur.
1.2 Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang penulis
kemukakan di atas, maka penulis merumuskan dalam makalah ini hanya dibatasi
pada beberapa pengertian dan tujuannya saja. Dilanjutkan dengan beberapa Penerapannya
saja, namun diharapkan tidak akan mengurangi maksud dan tujuannya sebagai
pembekalan wawasan historis terhadap setiap calon tenaga kependidikan.
1.3 Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan penulis dalam penyusunan
makalah ini adalah untuk menambah wawasan yang lebih luas serta untuk menambah
pengetahun yang lebih bagi penulis khususnya maupun bagi para pembaca pada
umumnya. Meskipun dalam pemaparan makalah ini hanya beberapa Pengertiannya
saja, namun diharapkan tidak akan mengurangi maksud dan tujuannya sebagai
pembekalan wawasan historis terhadap setiap calon tenaga kependidikan. Selain
hal tersebut, maksud dan tujuan penulis dalam penyusunan makalah ini adalah
untuk memenuhi salah satu tugas penjasorkes pendidikan senam.
BAB II
PEMBAHASAN
2,1
Pengertian Senam
Senam adalah aktivitas fisik yang dilakukan baik sebagai
cabang olahraga tersendiri maupun sebagai latihan untuk cabang olahraga
lainnya. Berlainan dengan cabang olahraga lain umumnya yang mengukur hasil
aktivitasnya pada obyek tertentu, senam mengacu pada bentuk gerak yang
dikerjakan dengan kombinasi terpadu dan menjelma dari setiap bagian anggota
tubuh dari komponen-komponen kemampuan motorik seperti : kekuatan, kecepatan,
keseimbangan, kelentukan, agilitas dan ketepatan. Dengan koordinasi yang sesuai
dan tata urutan gerak yang selaras akan terbentuk rangkaian gerak artistik yang
menarik.
Untuk mengetahui pengertian senam,
kita harus mengetahui cirri-ciri senam antara lain:
1. Gerakan-gerakannya selalu dibuat
atau diciptakan dengan sengaja
2. Gerakan-gerakannya harus selalu
berguna untuk mencapai tujuan tertentu (meningkatkan kelentukan, memperbaiki
sikap dan gerak atau keindahan tubuh, menambah ketrampilan, meningkatkan
keindahan gerak, meningkatkan kesehatan tubuh)
3. Gerakannya harus selalu tesusun dan
sistematis
Berdasarkan cirri-ciri diatas,
batasan senam adalah latihan tubuh yang dipilih dan diciptakan dengan
berencana, disusun secara sistematis dengan tujuan membentuk dan mengembangkan
pribadi secara harmonis. Pada tingkat sekolah atau yunior pertandingan dapat
dibatasi pada nomor-nomor tertentu, biasanya senam lantai dan kuda-kuda lompat.
Pertandingan tingkat Nasional dan Internasional bagi pria terdiri dari 6 (enam)
nomor yakni : senam lantai, kuda-kuda lompat, kuda-kuda pelana, palang sejajar,
palang tunggal, dan gelang-gelang. Sedang bagi wanita ada 4 (empat) nomor :
senam lantai, kuda-kuda lompat, balok keseimbangan, dan palang bertingkat.
Penilaian diberikan oleh 4 (empat)
orang wasit yang dipimpin oelh seorang wasit kepala. Setiap peserta
pertandingan harus melakukan 2 (dua) macam rangkaian pada setiap nomor atau
alat, satu rangkaian wajib (yang telah ditentukan terlebih dahulu) dan satu
rangkaian pilihan atau bebas masing-masing. Nilai seseorang adalah rata-rata
dari dua nilai tengah dengan membuang nilai tertinggi dan nilai terendah dari 4
(empat) orang wasit. Pesenam dengan nilai akumulasi tertinggi menjadi juara ke
I dalam kategori serba bisa, tertinggi kedua menjadi juara ke II dan
seterusnya.
Juara regu ditentukan dengan
penjumlahan 5 (lima) nilai terbaik dari 6 (enam) anggota regu dan setiap alat.
6 (enam) peserta terbaik dari semua atlet turut dalam pertandingan final pada
tiap-tiap atlet dan nilai akhir yaitu rata-rata dari rangkaian bebas/pilihan
dan wajib terdahulu disatukan dengan nilai rangkaian bebas/pilihan dalam final.
Nilai ini menentukan urutan pemenang tiap alat.
Para wasit memberikan nilai pada
waktu bersamaan. Nilai maksimum adalah : 10,000. Hukuman-hukuman diberikan
dengan pengurangan nilai pada pelaksanaan yang salah, penguasaan yang kurang
baik, dibantu orang lain, jatuh dari alat atau melampaui batas waktu. Selain
itu dinilai pula faktor kesulitan gerak dan penampilan estetikanya. Besar
pengurangan nilai adalah persepuluhan. Peraturan penilaian direvisi setiap 2
(dua) tahun. Semua gerakan mempunyai faktor kesulitan yaitu : A, B dan yang
tersukar adalah C. Rangkaian latihan biasaya terdiri atas sikap-sikap statis
yang memerlukan tenaga yang besar disambung dengan gerakan-gerakan berirama y
agn sesuai. Sementara sejumlah berntuk gerak memerlukan kekuatan yang lain
memerlukan mobilitas atau keterampilan.
2.2
Sejarah Senam
Menurut asal kata, senam (gymnastics) berasal dari bahasa
Yunani, yang artinya: "untuk menerangkan bermacam-macam gerak yang
dilakukan oleh atlet-atlet yang telanjang". Dalam abad Yunani kuno, senam
dilakukan untuk menjaga kesehatan dan membuat pertumbuhan badan yang harmonis,
dan tidak dipertandingkan. Baru pada akhir abad 19, peraturan-peraturan dalam
senam mulai ditentukan dan dibuat untuk dipertandingkan. Pada awal modern
Olympic Games, senam dianggap sebagai suatu demonstrasi seni daripada sebagai
salah satu cabang olahraga yang teratur.
Menurut Menke G. Frank dalam Encyclopedia of Sport, as
Bannes and Company, New York, 1960, senam terdiri dari gerakan-gerakan yang
luas/banyak atau menyeluruh dari latihan-latihan yang dapat membangun atau
membentuk otot-otot tubuh seperti : pergelangan tangan, punggung, lengan dan
lain sebagainya. Senam atau latihan tersebut termasuk juga : unsur-unsur
jungkir balik, lompatan, memanjat dan keseimbangan. Sedang Drs. Imam Hidayat
dalam bukunya Penuntun Pelajaran Praktek Senam, STO Bandung, Maret 1970
menyatakan, "Senam ialah latihan tubuh yang diciptakan dengan sengaja, disusun
secara sistematik dan dilakukan secara sadar dengan tujuan membentuk dan
mengembangkan pribadi secara harmonis".
Olahraga senam sendiri ada bermacam-macam, seperti : senam
kuno, senam sekolah, senam alat, senam korektif, senam irama, turnen, senam
artistik. Secara umum senam memang demikian adanya, dari tahun ke tahun
mengalami penyempurnaan dan semakin berkembang. Yang dulunya tidak untuk
dipertandingkan, namun sejak akhir abad 19 mulai dipertandingkan. Dibentuklah
wadah senam internasional, dengan nama Federation International de Gymnastique
(FIG), yang mengelola antara lain :
a)
Senam Artistik (Artistic
Gymnastics).
b)
Senam Ritmik (Modern Rhytmic).
2.3
Macam-Macam Senam
1.
Senam Lantai
Senam lantai pada umumnya disebut floor
exercise, tetapi ada juga yang menamakan tumbling. Senam lantai adalah
latihan senam yang dilakukan pada matras, unsur-unsur gerakannya terdiri dari
mengguling, melompat, meloncat, berputar di udara, menumpu dengan tangan, atau
kaki untuk mempertahankan sikap seimbang atau pada saat meloncat ke depan atau
belakang. Jenis senam ini juga disebut latihan bebas karena pada waktu
melakukan gerakan pesenam tidak mempergunakan suatu peralatan khusus. Bila
pesenam membawa alat berupa bola, pita, atau alat lain, itu hanyalah alat untuk
meningkatkan fungsi gerakan kelentukan, pelemasan, kekuatan, ketrampilan, dan
keseimbangan.
Senam lantai dilakukan di atas area
seluas 12×12 m dan dikelilingi matras selebar 1 m untuk keamanan pesenam.
Rangkaian gerakan senam harus dimulai dari komposisi gerakan ringan, sedang,
berat, dan akrobatik, serta mengandung gerakan ketangkasan, keseimbangan,
keluwesan, dll. Pesenam pria tanpil dalam waktu 70 detik dan wanita tampil
diiringi music dalam waktu 90 detik. Gerkan-gerakan yang menekankan tenaga
harus dilakukan secara lambat dan sikap statis sekurang-kurangnya 2 detik.
Gerakan-gerakan salto harus dikerjakan setinggi bahu.
Macam-macam bentuk gerakan senam
lantai antara lain:
1) Guling ke depan
2) Guling ke belakang
3)
Sikap lilin
PENGERTIAN SENAM LANTAI
Senam lantai (
floor exercise
) adalah satu bagian dari rumpun
senam, sesuai dengandengan istilah Lantai,maka gerakan-gerakan senam yang
dilakukan di atas yang beralasanmatras atau
permadani atau sering juga disebut dengan istilah latihan bebas,sebab padawaktu
melakukan gerakan atau latihannya. Pesenam tidak boleh menggunakan alat
atausuatu benda. Senam lantai menggunakan area yang berukuran 12 x 12 meter,
dan area 1meter untuk menjaga keamanan pesenamyang baru
melakukan latihan atau rangkaiangerakan. Unsur-unsur gerakannya terdiri
mengguling, melompat berputar di udara,menumpu dengan dua tangan atau kaki
untuk mempertahankan sikap seimbang padawaktu melompat ke depan atau ke belakang. Bentuk gerakannya
merupaka gerakan dasar senam perkakas, bentuk latihannya pada putera
maupun puteri pada dasarnya adalah sama,hanya untuk puteri dimasukkan
unsur-unsur gerakan balet.
A. Pengertian
Roll Depan
Rol depan atau guling depan adalah berguling ke depan dengan
perkenaan bagian belakang badan, seperti tengkuk, punggung, pinggang dan
panggul bagian belakang.
Olah raga roll depan sangat mudah dilakukan dan juga
mengasyikan tapi dibalik itu semua jika dilakukan tanpa teknik yang benar maka
akan membahayakan keselamatan kita. Berikut ini akan saya postingkan tata cara
melakukan teknik roll depan yang mungkin anda butuh suatu saat nanti, atau
ingin mempraktikkannya secara langsung, tapi bisa juga untuk pengetahuan saja.
Sebelum melakukan gerakan inti alangkah baiknya melakukan
pemanasan dan pelemasan terlebih dahulu, ini untuk mengantisipasi terjadinya
cidera. Bukan hanya olah raga roll saja yang menganjurkan pemanasan sebelum
kegiatan inti tapi semua cabang olah raga juga wajib melakukan pemanasan
sebelum melakukan kegiatan inti, keuntungan pemanasan sebelum olah raga adalah
siapnya otot ketika sudah melakukan kegiatan inti, agar otot tidak kaku, detak
jantung stabil, meningkatkan suhu tubuh, mencegah resiko cidera , dan agar
lebih percaya diri.
Pada dasarnya pemanasan dan pelemasan harus dilakukan secara
sistematis dan menjurus /
mengarah pada kegiatan
inti.
Sebelum kita melakukan kegiatan senam lantai ini sebaiknya
kita melakukan pemanasan terlebih dahulu berikut ini adalah cara – cara
prmanasan sebelum melakukan kegiatan senam lantai :
·
Berdiri
tegak kedua tangan di taruh di bawah dahi kemudian tarik keatas sampai kepala
menghadap keatas.
·
Kepala
menunduk dengan kedua tangan di taruh diatas kepala kemudian di tekan kebawah.
·
Kepala
menoleh kesamping kiri kemudian telapak tangan kanan menekan dagu dan
sebaliknya.
·
Mematahkan
leher ke arah kanan / kiri dan tangan kiri di atas kepala menarik dengan
telapak tengan secara berlahan.
·
Lengan
kanan menyelinap ke tangan kiri / menyelinap di depan dada, kemudian tangan
kiri menekan lengan kanan yang lurus di depan dada sampai otot bahu terasa
tertarik.
·
Lengan
kanan di tekuk di belakang kepala kemudian tangan kiri menyentuh siku dan di
tarik hingga otot bahu terasa tertarik
dan sebaliknya.
·
Salah
satu kaki di angkat ke atas dan ditekuk sambil ditahan dengan kedua tangan,
dilakukan secara bergantian kanan kiri.
·
Kaki
di tekuk kebelakang dengan di tahan tangan, dilakukan secara bergantian kanan
kiri.
·
Kaki
diagkat lurus kedepan dengan ditahan tangan, dilakukan secara bergantian kanan
kiri.
·
Posisi
kuda – kuda kedua tangan memeggang kedua lutut sambil menekan, selanjutnya
badan serong kanan dan kiri.
B. Teknik Roll Depan
Ada beberapa langkah atau cara melakukan gerakan Roll Depan,
diantaranya :
1. Posisi badan
siap
2. Badan tegak,
kemudian tangan kanan di julurkan lurus ke atas
3. Badan
dibungkukkaan dan kedua tangan menyentuh/menempel pada matras
4. Posisi
jongkok, dagu ditempelkan pada dada
5. Saat posisi
mengguling, tengkuk dijadikan sebagai tumpuan
6. Saat
mengguling lutut ditekuk, tangan lurus kedepan kemudian dagu masih tetap menempel di dada
7. Setelah
selesai mengguling (masih dalam posisi jongkok) kedua tangan diluruskan ke depan
kemudian berdiri dengan kedua tangan diangkat ke atas
C. Cara memberi bantuan guling ke depan(roll
depan)
a. Pegang kepala
bagian belakang (membantu menekukkan) pelaku.
b. Membantu mendorong punggung pelaku saat akan duduk.
c. Membantu mengangkat panggul dengan menempatkan tangan di sisi kedua paha.
d. Membantu menekukkan kepala pelaku dan menempatkannya di lantai antara kedua tangan
b. Membantu mendorong punggung pelaku saat akan duduk.
c. Membantu mengangkat panggul dengan menempatkan tangan di sisi kedua paha.
d. Membantu menekukkan kepala pelaku dan menempatkannya di lantai antara kedua tangan
D. Kesalahan Pada Gerakan Roll Depan
Ada beberapa kesalahan yang sering sekali terjadi saat
melakukan gerakan Roll Depan, misalnya :
1. Kedua tangan
yang bertumpu tidak tepat (dibuka terlalu lebar atau terlalu sempit, terlalu
jauh atau terlalu dekat) dengan ujung kaki.
2. Tumpuan salah
satu atau kedua tangan kurang kuat, sehingga keseimbangan badan kurang
sempurna dan akibatnya badan jatuh ke samping.
3. Bahu tidak
diletakkan di atas matras saat tangan dibengkokkan.
4. Saat gerakan berguling ke depan kedua tangan tidak
ikut menolak.
2.Guling ke Belakang (Back roll)
Pada
dasarnya pemanasan dan pelemasan harus dilakukan secara sistematis dan menjurus
/ mengarah pada kegiatan inti.
- Berikut uraian pemanasan ( streacing );
1.
Berdiri
tegak kedua tangan di taruh di bawah dahi kemudian tarik keatas sampai kepala
menghadap keatas.
2.
Kepala
menunduk dengan kedua tangan di taruh diatas kepala kemudian di tekan kebawah.
3.
Kepala
menoleh kesamping kiri kemudian telapak tangan kanan menekan dagu dan
sebaliknya.
4.
Mematahkan
leher ke arah kanan / kiri dan tangan kiri di atas kepala menarik dengan
telapak tengan secara berlahan.
5.
Lengan
kanan menyelinap ke tangan kiri / menyelinap di depan dada, kemudian tangan
kiri menekan lengan kanan yang lurus di depan dada sampai otot bahu terasa
tertarik.
6.
Lengan
kanan di tekuk di belakang kepala kemudian tangan kiri menyentuh siku dan di
tarik hingga otot bahu terasa tertarik dan sebaliknya.
7.
Salah
satu kaki di angkat ke atas dan ditekuk sambil ditahan dengan kedua tangan,
dilakukan secara bergantian kanan kiri.
8.
Kaki
di tekuk kebelakang dengan di tahan tangan, dilakukan secara bergantian kanan
kiri.
9.
Kaki
diagkat lurus kedepan dengan ditahan tangan, dilakukan secara bergantian kanan
kiri.
10.
Posisi
kuda – kuda kedua tangan memeggang kedua lutut sambil menekan, selanjutnya
badan serong kanan dan kiri.
Posisi awal guling ke belakang :
a. Posisi jongkok, kedua kaki rapat, dan tumit diangkat.
b. Kepala menunduk dan dagu rapat ke dada.
c. Kedua tangan berada disamping telinga dan telapak tangan menghadap ke atas.
a. Posisi jongkok, kedua kaki rapat, dan tumit diangkat.
b. Kepala menunduk dan dagu rapat ke dada.
c. Kedua tangan berada disamping telinga dan telapak tangan menghadap ke atas.
Gerakan selanjutnya adalah:
a. Jatuhkan pantat ke belakang, badan tetap bulat.
b. Pada saat punggung menyentuh matras, kedua lutut cepat ditarik ke belakang
c. kepala.
d. Pada saat kedua ujung kaki menyentuh matras di belakang kepala, kedua telapak
e. tangan menekan matras hingga tangan lurus dan kepala terangkat.
f. Ambil sikap jongkok, dengan lurus ke depan sejajar bahu, lalu berdiri.
a. Jatuhkan pantat ke belakang, badan tetap bulat.
b. Pada saat punggung menyentuh matras, kedua lutut cepat ditarik ke belakang
c. kepala.
d. Pada saat kedua ujung kaki menyentuh matras di belakang kepala, kedua telapak
e. tangan menekan matras hingga tangan lurus dan kepala terangkat.
f. Ambil sikap jongkok, dengan lurus ke depan sejajar bahu, lalu berdiri.
Gambar roll belakang
Kesalahan-kesalahan yang sering
dilakukan saat guling kebelakang :
a.Penempatan tangan terlalu jauh
kebelakang, tidak bisa menolak
b. Keseimbangan tubuh kurang baik saat mengguling kebelakang, hal ini disebabkan karena sikap tubuh kurang bulat
b. Salah satu tangan yang menumpu kurang bulat, atau bukan telapak tangan yang
c. digunakan untuk menumpu diatas matras.
d. Posisi mengguling kurang sempurna. Hal ini disebabkan karena kepala menoleh
e. ke samping.
f. Keseimbangan tidak terjaga karena mendarat dengan lutut (seharusnya telapak
b. Keseimbangan tubuh kurang baik saat mengguling kebelakang, hal ini disebabkan karena sikap tubuh kurang bulat
b. Salah satu tangan yang menumpu kurang bulat, atau bukan telapak tangan yang
c. digunakan untuk menumpu diatas matras.
d. Posisi mengguling kurang sempurna. Hal ini disebabkan karena kepala menoleh
e. ke samping.
f. Keseimbangan tidak terjaga karena mendarat dengan lutut (seharusnya telapak
Cara memberi bantuan guling
kebelakang :
a. Menopang dan mendorong pinggang
pelaku kearah guling kebelakang dan
b. membawanya ke arah guling
c. Membantu mengangkat panggul dan membawa kearah guling
b. membawanya ke arah guling
c. Membantu mengangkat panggul dan membawa kearah guling
3. Sikap Lilin
Sikap
lilin merupakan sikap tidur terlentang kemudian kedua kaki diangkat keras di
atas (rapat) bersama-sama, pinggang ditopang kedua tangan dan pundak tetap
menempel pada lantai. Dalam melakukan sikap lilin, kekuatan otot perut
berfungsi untuk kedua tangan menopang pinggang.
Cara
melakukan gerakan sikap lilin sebagai berikut:
- Tidur terlentang, kedua tangan di saping badan, pandangan ke atas.
- Angkat kedua kaki lurus ke atas dan rapat
- Yang menjadi landasan adalah seluruh pundak dibantu kedua tangan menopang pada pinggang.
- Pertahankan sikap ini beberapa saat.
.
sarana dan perasarana senam lantai
Sarana dan prasarana olahraga merupakan modal utama dalam penyelenggaraan kegiatan olahraga, melalui peningkatan ketersediaan fasilitas olahraga yang berkualitas baik dan memadai dalam artian harus di sesuaikan dengan standart keutuhan ruang perorangan.
Sarana dan prasarana olahraga adalah daya pendukung yang terdiri dari segala bentuk jenis peralatan dan tempat berbentuk bangunan yang di gunakan dalam memenuhi prasaratan yang di tetapkan untuk pelaksanaan program olahraga.
Fungsi sarana dan prasarana olahraga adalah sebagai pendukung pelaksanan suatu kegiatan terutama dalam pengajaran olahraga. Manfaat sarana dan prasarana olahraga adalah dapat meningkatkan kualitas kesehatan dengan pemakaian alat dan tempat olahraga dengan benar.
Dalam membuat penyediaan sarana dan prasarana harus memperhatikan 3 faktor penting di antaranya:
1. Prasarana olahraga
Untuk menampung kegiatan perlu dibutuhkan prasarana olahraga yang jumlahnya mencukupi sesuai kebutuhan. Di dalam gegiatan senam lantai di perlukan gedung atau gor olahraga yang luas.
2.Sarana olahraga
Guna menampung kegiatan olahraga berprestasi maka di perlukan kualitas yang sesuai dengan syarat dan ketentuan masing-masing cabang olahraga. Dalam cabang olahraga senam lantai diperlukan matras yang luasnya 12 x 12 m dan dikelilingi matras selebar 1 m untuk keamanan pesenam.
Sarana dan prasarana olahraga merupakan modal utama dalam penyelenggaraan kegiatan olahraga, melalui peningkatan ketersediaan fasilitas olahraga yang berkualitas baik dan memadai dalam artian harus di sesuaikan dengan standart keutuhan ruang perorangan.
Sarana dan prasarana olahraga adalah daya pendukung yang terdiri dari segala bentuk jenis peralatan dan tempat berbentuk bangunan yang di gunakan dalam memenuhi prasaratan yang di tetapkan untuk pelaksanaan program olahraga.
Fungsi sarana dan prasarana olahraga adalah sebagai pendukung pelaksanan suatu kegiatan terutama dalam pengajaran olahraga. Manfaat sarana dan prasarana olahraga adalah dapat meningkatkan kualitas kesehatan dengan pemakaian alat dan tempat olahraga dengan benar.
Dalam membuat penyediaan sarana dan prasarana harus memperhatikan 3 faktor penting di antaranya:
1. Prasarana olahraga
Untuk menampung kegiatan perlu dibutuhkan prasarana olahraga yang jumlahnya mencukupi sesuai kebutuhan. Di dalam gegiatan senam lantai di perlukan gedung atau gor olahraga yang luas.
2.Sarana olahraga
Guna menampung kegiatan olahraga berprestasi maka di perlukan kualitas yang sesuai dengan syarat dan ketentuan masing-masing cabang olahraga. Dalam cabang olahraga senam lantai diperlukan matras yang luasnya 12 x 12 m dan dikelilingi matras selebar 1 m untuk keamanan pesenam.
1.
o Memenuhi standart internasional
o Kualitasbahan dan material harus memenuhi
syarat internasional
2.
Pendanaan sarana dan prasarana
olahraga
Untuk menujang faktor diatas perlukan dana yang cukup besar sehinggadapat disiapkan prasarana yang mencukupi. Minimnya dana akan menyebabkan kurangnya kemampuan unit kerja terkait untuk mefasilitasi kegiatan olahraga
Untuk menujang faktor diatas perlukan dana yang cukup besar sehinggadapat disiapkan prasarana yang mencukupi. Minimnya dana akan menyebabkan kurangnya kemampuan unit kerja terkait untuk mefasilitasi kegiatan olahraga
3.
Peniningkatan keadaan sarana dan
presarana dapat dilakukan dengan:
1.
Peningkatan persediaan sarana dan
prasarana olahraga yang memadai
2. Peningkatan anggaran dana dibidang
olahraga dalam kaitannya untuk pengadaan
sarana dan prasarana.
3. Peningkatan minat terhadap kegiatan olahraga
Beberapa modifikasi Roll
Teknik Senam Lantai
Roll Belakang - Senam lantai roll belakang adalah salah satu gaya
gerakan senam yang dilakukan dengan posisi badan berguling ke arah belakang
badan melalui bagian belakang badan, mulai dari panggul bagian belakang,
pingga, punggung, dan tengkuk. Adapun beberapa contoh gerakan senam lantai roll
belakang terdiri dari dua bagian penting, yaitu senam lantai roll belakang
secara perseorangan dan senam lantai roll bekalang secara berpasangan.
Adapun secara
keseluruhan manfaat dari senam lantai, serta termasuk senam lantai roll
belakang adalah untuk membentuk dan mengembangkan otot tubuh, mengembangkan
kualitas fisik, membentuk keindahan tubuh, serta memelihara kebugaran jasmani.
Setelah mengetahui pengertian dan juga manfaat dari senam lantai yang sudah disebutkan diatas, maka berikut ini akan dipublikasikan teknik senam lantai roll belakang yang terdiri dari dua bagian. Berikut adalah teknik-tekniknya secara lengkap bisa dilihat di bawah ini:
Teknik Senam Lantai Roll Belakang Perseorangan
Berikut adalah beberapa teknik yang harus Anda lakukan ketika melakukan senam lantai roll belakang dan dilakukan secara perseorangan:
Setelah mengetahui pengertian dan juga manfaat dari senam lantai yang sudah disebutkan diatas, maka berikut ini akan dipublikasikan teknik senam lantai roll belakang yang terdiri dari dua bagian. Berikut adalah teknik-tekniknya secara lengkap bisa dilihat di bawah ini:
Teknik Senam Lantai Roll Belakang Perseorangan
Berikut adalah beberapa teknik yang harus Anda lakukan ketika melakukan senam lantai roll belakang dan dilakukan secara perseorangan:
- Berdiri tegap dan kedua tangan diangkat lurus ke atas membentuk huruf "V"
- Lalu pandangan lurus ke depan
- Kemudian ikuti dengan menekuk kedua lutut hingga agak jongkok atau setengah jongkok dan tangan lurus kedepan
- Lalu gulingkan badan ke belakang dengan tangan siap menyanggah dan memberi dorongan agar mendapat gulingan yang maksimal
- Pada saat berguling kaki lurus dan saat menjatuhkan kaki dijatuhkan jauh di atas kepala
- Lalu kembali keposisi semula yakni berdiri tegak dengan pandangan mata ke arah depan
Teknik Senam Lantai
Roll Belakang Berpasangan
Berikut adalah beberapa teknik yang harus Anda lakukan ketika melakukan senam lantai roll belakang dan dilakukan secara berpasangan:
Berikut adalah beberapa teknik yang harus Anda lakukan ketika melakukan senam lantai roll belakang dan dilakukan secara berpasangan:
- Orang pertama berdiri
- Orang kedua tidur terlentang dengan kedua kaki diangkat ke atas
- Orang pertama memegang kedua mata kakinya orang yang kedua
- Lalu orang pertama menarik sekuat-kuatnya kaki orang yang kedua tersebut agar mendapat dorongan berguling ke belakang
- Kemudian lakukan gulingan secara terus-menerus
Demikianlah sekilas
informasi tentang senam lantai roll bekalang yang bisa kami sampaikan kepada
Anda. Semoga informasi yang kami sajikan kiranya bermanfaat, sekaligus dapat
menuntun Anda dalam melakukan senam lantai roll belakang secara baik dan benar.
SIKAP LILIN
Sikap Lilin (Konstan) Merupakan sikap berdiri tegak
lurus bertumpu pada kedua tangan dan kepala bagian depan. Rangkaian senam pada
sikap lilin adalah termasuk senam lantai yang membutuhkan kekuatan,
ketangkasan, dan keseimbangan. Latihan sikap lilin ini dapat dibantu dengan
sesama teman dan dapat dilakukan ssecara bergantian.
Cara melakukan sikap lilin :
1. Jongkok
kedua kaki dapat dibantu teman yang berada di belakangnya.
2. Meletakkan
kedua tangan pada matras membentuk posisi segitiga sama sisi.
3. Meletakkan
dahi di atas matras di antra kedua lengan.
4. Mengangkat
kedua kaki bersamaan dengan pinggul.
5. Pada
waktu mengangkat kedua kaki bersamaan dengan pinggul. Teman yang berada di belakangnya
memegang kedua kaki dan berusaha meluruskanya.
6. Setelah
berdiri sikap lilin (Kopstand) dengan lurus pertahankan keseimbangannya.
7. Berikutnya
berlatih sendiri berulang-ulang tanpa bantuan teman.
8. Melakukan
sikap lilin yang didahului dengan awalan melangkah yang dilanjutkan dengan
meloncatkan kedua tangan sehingga akhirnya dapat berdiri tegak.
B. Rangkaian Gerak Guling Depan dan Guling Lenting
Sebagai pemanasan maka lakukanlah guling ke depan dan guling lenting
berulang-ulang agar tidak mudah pusing.
Pelaksanaan latihan :
a. Dari
sikap jongkok, bungkukkan badan sambil mengarahkan kedua tangan ke matras.
b. Setelah
kedua tangan bertumpu pada matras, masukkan kepala di antara tangan dan lakukan guling ke depan.
c.
Saat punggung menyentuh matras, lentingkan badan ke depan dibantu dorongan
lengan dan sentakkan kaki.
d. Usahakan
lentingan tersebut dapat membuat badan kembali berdiri seperti semula.
C. Latihan Lenting Tengkuk (Neckspring) Latihan
lenting tengkuk adalah suatu gerakan melenting badan ke atas depan yang disebabkan
oleh lemparan kedua kaki dan tolakan kedua tangan. Tolakan ini dimulai dari
sikap setengah guling ke belakang atau setengan guling ke depan kedua kaki
rapat dan lutut lurus. Cara melakukan lenting lurus :
1. Sikap permulaan tidur terlentang, kedua kaki
lurus rapat, kedua tangan di sisi badan.
2. Guling ke belakang, kedua tangkai lurus,
sehingga kaki dekat kepala, siku dibengkokkan, telapak tangan bertumpupada
lantai di sisi telinga.
3. Guling ke depan bersamaan dengan itu tolakan
tungkai ke atas depan dan tolakan kedua tangan, sehingga badan melayang seperti
membuat busur.
4. Gerakan mendarat, kedua kaki rapat dan gerakan
pinggul didorongkan ke depan kemudian diikuti dengan gerakan badan mengikuti
arah rotasi gerakan.
D. Lenting Tangan (Hand Spring) Gerakan lenting
tangan bukanlah suatu hal yang mudah, maka untuk dapat melakukan gerakan
tersebut perlu latihan secara bertahap, yaitu :
1. Latihan melecutkan kedua kaki dilanjutkan dengan
sikap kayang. Bentuk latihan ini dilakukan dari sikap tidur telentang.
2. Latihan melecutkan kedua kaki dilanjutkan dengan
sikap berdiri.
3. Setelah menguasai latihan di atas, maka
dilanjutkan dengan gerakan lencutan kedua kaki dari sikap handstand, kemudian
mendarat dengan kaki pada matras dan langsung berdiri.
4. Latihan lenting tangan.
a. Dengan melakukan awalan beberapa langkah.
b. Letakkan kedua telapak tangan di atas matras.
c. Kemudian diikuti dengan lecutan kedua kaki ke
atas depan.
d. Lecutan tersebut dibantu dengan gerakan pinggul,
pinggang, dan tolakan kedua tangan.
e. Dan kedua kaki mendarat pada matras secara
bersamaan dan kembali pada sikap berdiri kedua tangan lurus ke atas. Rangkaian senam
pada sikap lilin adalah termasuk senam lantai yang membutuhkan kekuatan,
ketangkasan, dan keseimbangan.
Sebagai pemanasan maka lakukanlah guling ke depan
dan guling lenting berulang-ulang. Latihan lenting tengkuk adalah suatu gerakan
melenting badan ke atas depan yang disebabkan oleh lemparan kedua kaki dan
tolakan kedua tangan. Gerakan lenting tangan bukanlah suatu hal yang mudah,
maka untuk dapat melakukan gerakan tersebut perlu latihan secara bertahap,
KUMPULAN GAMBAR ROLL DEPAN
ROLL BELAKANG
GERAKAN LILIN
BAB
III
PENUTUP
PENUTUP
Kesimpulan:
1. Senam lantai adalah latihan senam
yang dilakukan pada matras. Unsur-unsur gerakannya terdiri dari mengguling,
melompat, meloncat, berputar di udara,menumpu dengan tangan atau kakiuntuk memperthankan
sikap seimbang atau pada saatmeloncaat kedepan atau ke belakang.
2. Dalam cabang olahraga senam lantai
diperlukan matras yang luasnya 12 x 12 m dan dikelilingi matras selebar 1 m
untuk keamanan pesenam.
3. Beberapa gerakan dasar senam lantai :
1. Roll depan
2. Roll belakang
3. Kayang
4. Sikap lilin
5. Meroda
6. Profeller
1. Roll depan
2. Roll belakang
3. Kayang
4. Sikap lilin
5. Meroda
6. Profeller
4. Modifikasi permaianan senam lantai :
1. Roll depan berpasangan.
2. Roll belakang berpasanngan.
1. Roll depan berpasangan.
2. Roll belakang berpasanngan.
Saran :
Kesehatan merupakan hal penting
dalam kehidupan manusia,karena kesehatan
dapat menentukan ketenangan dan kebahagiaan hidup manusia. Oleh karena
itu, mempelajari kesehatan dengan berolahraga yang teratur mental adalah
penting, apalagi di zaman yang semakin modern ini. Dimana kemajuan ilmu
teknologi dan kebudayaan serta industri. Walaupun kemajuan tersebut dapat
memenuhi kebutuhan, kemudahan dan kesenangan manusia, akan tetapi semuanya itu
belum dapat menjamin kebahagiaan dan kesejahteraan jiwa. Semakin maju
kebudayaan dan peradaban, semakin komplek pulah masalah dan kebutuhan manusia,
sehingga memudah kanmanusia terganggu kesehatannya jika tida bisa mengatur
olahraga yang baik.
DAFTAR PUSTAKA
Kosasi, Engkos.1983.Olahraga Teknik
dan Program Latihan:CV Akademika Pressindo.
Kjpubcufpycyvu. Uci. Hg h mj
BalasHapus