pull down

Drop Down MenusCSS Drop Down MenuPure CSS Dropdown Menu

Senin, 18 November 2013

MAKALAH ROLL DEPAN, ROLL BELAKANG DAN SIKAP LILIN


ROLL DEPAN, ROLL BELAKANG
http://sman1grobogan.sch.id/v1/images/Logo/logo.jpg
DAN SIKAP LILIN

ROLL DEPAN, ROLL BELAKANG DAN SIKAP LILIN

ROLL DEPAN, ROLL BELAKANG
DAN SIKAP LILIN

ROLL DEPAN, ROLL BELAKANG
DAN SIKAP LILIN
http://sman1grobogan.sch.id/v1/images/Logo/logo.jpg
Disusun oleh:
Nama : Lutfi Adecya Nugroho
Kelas  : XI IPA 3
No. Ab: 15




SMA N 1 GROBOGAN
KABUPATEN GROBOGAN
TAHUN PELAJARAN 2013/2014




BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang

Menurut asal kata, senam (gymnastics) berasal dari bahasa Yunani, yang artinya: "untuk menerangkan bermacam-macam gerak yang dilakukan oleh atlet-atlet yang telanjang". Dalam abad Yunani kuno, senam dilakukan untuk menjaga kesehatan dan membuat pertumbuhan badan yang harmonis, dan tidak dipertandingkan. Baru pada akhir abad 19, peraturan-peraturan dalam senam mulai ditentukan dan dibuat untuk dipertandingkan. Pada awal modern Olympic Games, senam dianggap sebagai suatu demonstrasi seni daripada sebagai salah satu cabang olahraga yang teratur.

1.2    Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang penulis kemukakan di atas, maka penulis merumuskan dalam makalah ini hanya dibatasi pada beberapa pengertian dan tujuannya saja. Dilanjutkan dengan beberapa Penerapannya saja, namun diharapkan tidak akan mengurangi maksud dan tujuannya sebagai pembekalan wawasan historis terhadap setiap calon tenaga kependidikan.
1.3    Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan penulis dalam penyusunan makalah ini adalah untuk menambah wawasan yang lebih luas serta untuk menambah pengetahun yang lebih bagi penulis khususnya maupun bagi para pembaca pada umumnya. Meskipun dalam pemaparan makalah ini hanya beberapa Pengertiannya saja, namun diharapkan tidak akan mengurangi maksud dan tujuannya sebagai pembekalan wawasan historis terhadap setiap calon tenaga kependidikan. Selain hal tersebut, maksud dan tujuan penulis dalam penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas penjasorkes  pendidikan senam.



BAB II
PEMBAHASAN

2,1       Pengertian Senam
Senam adalah aktivitas fisik yang dilakukan baik sebagai cabang olahraga tersendiri maupun sebagai latihan untuk cabang olahraga lainnya. Berlainan dengan cabang olahraga lain umumnya yang mengukur hasil aktivitasnya pada obyek tertentu, senam mengacu pada bentuk gerak yang dikerjakan dengan kombinasi terpadu dan menjelma dari setiap bagian anggota tubuh dari komponen-komponen kemampuan motorik seperti : kekuatan, kecepatan, keseimbangan, kelentukan, agilitas dan ketepatan. Dengan koordinasi yang sesuai dan tata urutan gerak yang selaras akan terbentuk rangkaian gerak artistik yang menarik.
Untuk mengetahui pengertian senam, kita harus mengetahui cirri-ciri senam antara lain:
1.      Gerakan-gerakannya selalu dibuat atau diciptakan dengan sengaja
2.      Gerakan-gerakannya harus selalu berguna untuk mencapai tujuan tertentu (meningkatkan kelentukan, memperbaiki sikap dan gerak atau keindahan tubuh, menambah ketrampilan, meningkatkan keindahan gerak, meningkatkan kesehatan tubuh)
3.      Gerakannya harus selalu tesusun dan sistematis
Berdasarkan cirri-ciri diatas, batasan senam adalah latihan tubuh yang dipilih dan diciptakan dengan berencana, disusun secara sistematis dengan tujuan membentuk dan mengembangkan pribadi secara harmonis. Pada tingkat sekolah atau yunior pertandingan dapat dibatasi pada nomor-nomor tertentu, biasanya senam lantai dan kuda-kuda lompat. Pertandingan tingkat Nasional dan Internasional bagi pria terdiri dari 6 (enam) nomor yakni : senam lantai, kuda-kuda lompat, kuda-kuda pelana, palang sejajar, palang tunggal, dan gelang-gelang. Sedang bagi wanita ada 4 (empat) nomor : senam lantai, kuda-kuda lompat, balok keseimbangan, dan palang bertingkat.

Penilaian diberikan oleh 4 (empat) orang wasit yang dipimpin oelh seorang wasit kepala. Setiap peserta pertandingan harus melakukan 2 (dua) macam rangkaian pada setiap nomor atau alat, satu rangkaian wajib (yang telah ditentukan terlebih dahulu) dan satu rangkaian pilihan atau bebas masing-masing. Nilai seseorang adalah rata-rata dari dua nilai tengah dengan membuang nilai tertinggi dan nilai terendah dari 4 (empat) orang wasit. Pesenam dengan nilai akumulasi tertinggi menjadi juara ke I dalam kategori serba bisa, tertinggi kedua menjadi juara ke II dan seterusnya.
Juara regu ditentukan dengan penjumlahan 5 (lima) nilai terbaik dari 6 (enam) anggota regu dan setiap alat. 6 (enam) peserta terbaik dari semua atlet turut dalam pertandingan final pada tiap-tiap atlet dan nilai akhir yaitu rata-rata dari rangkaian bebas/pilihan dan wajib terdahulu disatukan dengan nilai rangkaian bebas/pilihan dalam final. Nilai ini menentukan urutan pemenang tiap alat.
Para wasit memberikan nilai pada waktu bersamaan. Nilai maksimum adalah : 10,000. Hukuman-hukuman diberikan dengan pengurangan nilai pada pelaksanaan yang salah, penguasaan yang kurang baik, dibantu orang lain, jatuh dari alat atau melampaui batas waktu. Selain itu dinilai pula faktor kesulitan gerak dan penampilan estetikanya. Besar pengurangan nilai adalah persepuluhan. Peraturan penilaian direvisi setiap 2 (dua) tahun. Semua gerakan mempunyai faktor kesulitan yaitu : A, B dan yang tersukar adalah C. Rangkaian latihan biasaya terdiri atas sikap-sikap statis yang memerlukan tenaga yang besar disambung dengan gerakan-gerakan berirama y agn sesuai. Sementara sejumlah berntuk gerak memerlukan kekuatan yang lain memerlukan mobilitas atau keterampilan.
2.2       Sejarah Senam
Menurut asal kata, senam (gymnastics) berasal dari bahasa Yunani, yang artinya: "untuk menerangkan bermacam-macam gerak yang dilakukan oleh atlet-atlet yang telanjang". Dalam abad Yunani kuno, senam dilakukan untuk menjaga kesehatan dan membuat pertumbuhan badan yang harmonis, dan tidak dipertandingkan. Baru pada akhir abad 19, peraturan-peraturan dalam senam mulai ditentukan dan dibuat untuk dipertandingkan. Pada awal modern Olympic Games, senam dianggap sebagai suatu demonstrasi seni daripada sebagai salah satu cabang olahraga yang teratur.
Menurut Menke G. Frank dalam Encyclopedia of Sport, as Bannes and Company, New York, 1960, senam terdiri dari gerakan-gerakan yang luas/banyak atau menyeluruh dari latihan-latihan yang dapat membangun atau membentuk otot-otot tubuh seperti : pergelangan tangan, punggung, lengan dan lain sebagainya. Senam atau latihan tersebut termasuk juga : unsur-unsur jungkir balik, lompatan, memanjat dan keseimbangan. Sedang Drs. Imam Hidayat dalam bukunya Penuntun Pelajaran Praktek Senam, STO Bandung, Maret 1970 menyatakan, "Senam ialah latihan tubuh yang diciptakan dengan sengaja, disusun secara sistematik dan dilakukan secara sadar dengan tujuan membentuk dan mengembangkan pribadi secara harmonis".
Olahraga senam sendiri ada bermacam-macam, seperti : senam kuno, senam sekolah, senam alat, senam korektif, senam irama, turnen, senam artistik. Secara umum senam memang demikian adanya, dari tahun ke tahun mengalami penyempurnaan dan semakin berkembang. Yang dulunya tidak untuk dipertandingkan, namun sejak akhir abad 19 mulai dipertandingkan. Dibentuklah wadah senam internasional, dengan nama Federation International de Gymnastique (FIG), yang mengelola antara lain :
a)      Senam Artistik (Artistic Gymnastics).
b)      Senam Ritmik (Modern Rhytmic).
2.3       Macam-Macam Senam
1.         Senam Lantai
Senam lantai pada umumnya disebut floor exercise, tetapi ada juga yang menamakan tumbling. Senam lantai adalah latihan senam yang dilakukan pada matras, unsur-unsur gerakannya terdiri dari mengguling, melompat, meloncat, berputar di udara, menumpu dengan tangan, atau kaki untuk mempertahankan sikap seimbang atau pada saat meloncat ke depan atau belakang. Jenis senam ini juga disebut latihan bebas karena pada waktu melakukan gerakan pesenam tidak mempergunakan suatu peralatan khusus. Bila pesenam membawa alat berupa bola, pita, atau alat lain, itu hanyalah alat untuk meningkatkan fungsi gerakan kelentukan, pelemasan, kekuatan, ketrampilan, dan keseimbangan.
Senam lantai dilakukan di atas area seluas 12×12 m dan dikelilingi matras selebar 1 m untuk keamanan pesenam. Rangkaian gerakan senam harus dimulai dari komposisi gerakan ringan, sedang, berat, dan akrobatik, serta mengandung gerakan ketangkasan, keseimbangan, keluwesan, dll. Pesenam pria tanpil dalam waktu 70 detik dan wanita tampil diiringi music dalam waktu 90 detik. Gerkan-gerakan yang menekankan tenaga harus dilakukan secara lambat dan sikap statis sekurang-kurangnya 2 detik. Gerakan-gerakan salto harus dikerjakan setinggi bahu.





Macam-macam bentuk gerakan senam lantai antara lain:
1)      Guling ke depan
2)      Guling ke belakang
3)   Sikap lilin
 
PENGERTIAN SENAM LANTAI
Senam lantai (
floor exercise
) adalah satu bagian dari rumpun senam, sesuai dengandengan istilah Lantai,maka gerakan-gerakan senam yang dilakukan di atas yang beralasanmatras atau permadani atau sering juga disebut dengan istilah latihan bebas,sebab padawaktu melakukan gerakan atau latihannya. Pesenam tidak boleh menggunakan alat atausuatu benda. Senam lantai menggunakan area yang berukuran 12 x 12 meter, dan area 1meter untuk menjaga keamanan pesenamyang baru melakukan latihan atau rangkaiangerakan. Unsur-unsur gerakannya terdiri mengguling, melompat berputar di udara,menumpu dengan dua tangan atau kaki untuk mempertahankan sikap seimbang padawaktu melompat ke depan atau ke belakang. Bentuk gerakannya merupaka gerakan dasar senam perkakas, bentuk latihannya pada putera maupun puteri pada dasarnya adalah sama,hanya untuk puteri dimasukkan unsur-unsur gerakan balet.


A.  Pengertian
Roll Depan

Rol depan atau guling depan adalah berguling ke depan dengan perkenaan bagian belakang badan, seperti tengkuk, punggung, pinggang dan panggul bagian belakang.
Olah raga roll depan sangat mudah dilakukan dan juga mengasyikan tapi dibalik itu semua jika dilakukan tanpa teknik yang benar maka akan membahayakan keselamatan kita. Berikut ini akan saya postingkan tata cara melakukan teknik roll depan yang mungkin anda butuh suatu saat nanti, atau ingin mempraktikkannya secara langsung, tapi bisa juga untuk pengetahuan saja.
Sebelum melakukan gerakan inti alangkah baiknya melakukan pemanasan dan pelemasan terlebih dahulu, ini untuk mengantisipasi terjadinya cidera. Bukan hanya olah raga roll saja yang menganjurkan pemanasan sebelum kegiatan inti tapi semua cabang olah raga juga wajib melakukan pemanasan sebelum melakukan kegiatan inti, keuntungan pemanasan sebelum olah raga adalah siapnya otot ketika sudah melakukan kegiatan inti, agar otot tidak kaku, detak jantung stabil, meningkatkan suhu tubuh, mencegah resiko cidera , dan agar lebih percaya diri.
Pada dasarnya pemanasan dan pelemasan harus dilakukan secara sistematis dan menjurus /
mengarah  pada kegiatan inti.
Sebelum kita melakukan kegiatan senam lantai ini sebaiknya kita melakukan pemanasan terlebih dahulu berikut ini adalah cara – cara prmanasan sebelum melakukan kegiatan senam lantai   :
·        Berdiri tegak kedua tangan di taruh di bawah dahi kemudian tarik keatas sampai kepala menghadap keatas.
·        Kepala menunduk dengan kedua tangan di taruh diatas kepala kemudian di tekan kebawah.
·        Kepala menoleh kesamping kiri kemudian telapak tangan kanan menekan dagu dan sebaliknya.
·        Mematahkan leher ke arah kanan / kiri dan tangan kiri di atas kepala menarik dengan telapak tengan secara berlahan.
·        Lengan kanan menyelinap ke tangan kiri / menyelinap di depan dada, kemudian tangan kiri menekan lengan kanan yang lurus di depan dada sampai otot bahu terasa tertarik.
·        Lengan kanan di tekuk di belakang kepala kemudian tangan kiri menyentuh siku dan di tarik hingga otot bahu terasa  tertarik dan sebaliknya.
·        Salah satu kaki di angkat ke atas dan ditekuk sambil ditahan dengan kedua tangan, dilakukan secara bergantian kanan kiri.
·        Kaki di tekuk kebelakang dengan di tahan tangan, dilakukan secara bergantian kanan kiri.
·        Kaki diagkat lurus kedepan dengan ditahan tangan, dilakukan secara bergantian kanan kiri.
·        Posisi kuda – kuda kedua tangan memeggang kedua lutut sambil menekan, selanjutnya badan serong kanan dan kiri.





B.  Teknik Roll Depan

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgGYDclK-i7snalHgWlw18xr2PUQwuxzH1S_Ze_PC6VsUP_5j7kRuJgcsg7_BJZHN-fouB31OG3Uluv6ble_moYBb3J5w_3TP0HMS8qQ6Pn6EieXAX3T8Qsj-BGdu7xiHFbarzgCOmrbGA/s1600/gmbr-gling-dpan1.jpg

Ada beberapa langkah atau cara melakukan gerakan Roll Depan, diantaranya :
1.         Posisi badan siap
2.         Badan tegak, kemudian tangan kanan di julurkan lurus ke atas
3.         Badan dibungkukkaan dan kedua tangan menyentuh/menempel pada matras
4.         Posisi jongkok, dagu ditempelkan pada dada
5.         Saat posisi mengguling, tengkuk dijadikan sebagai tumpuan
6.         Saat mengguling lutut ditekuk, tangan lurus kedepan kemudian dagu masih             tetap               menempel di dada
7.         Setelah selesai mengguling (masih dalam posisi jongkok) kedua tangan          diluruskan      ke             depan kemudian berdiri dengan kedua tangan diangkat ke       atas












C.   Cara memberi bantuan guling ke depan(roll depan)
a.         Pegang kepala bagian belakang (membantu menekukkan) pelaku.
b.         Membantu mendorong punggung pelaku saat akan duduk.
c.         Membantu mengangkat panggul dengan menempatkan tangan di sisi kedua            paha.
d.         Membantu menekukkan kepala pelaku dan menempatkannya di lantai antara        kedua             tangan










D.  Kesalahan Pada Gerakan Roll Depan
Ada beberapa kesalahan yang sering sekali terjadi saat melakukan gerakan Roll Depan, misalnya  :
1.         Kedua tangan yang bertumpu tidak tepat (dibuka terlalu lebar atau terlalu    sempit,           terlalu jauh atau terlalu dekat) dengan ujung kaki.
2.         Tumpuan salah satu atau kedua tangan kurang kuat, sehingga keseimbangan           badan             kurang sempurna dan akibatnya badan jatuh ke samping.
3.         Bahu tidak diletakkan di atas matras saat tangan dibengkokkan.
4.         Saat  gerakan berguling ke depan kedua tangan tidak ikut menolak. 






2.Guling ke Belakang (Back roll)
Pada dasarnya pemanasan dan pelemasan harus dilakukan secara sistematis dan menjurus / mengarah  pada kegiatan inti.
  • Berikut uraian pemanasan ( streacing );
1.      Berdiri tegak kedua tangan di taruh di bawah dahi kemudian tarik keatas sampai kepala menghadap keatas.
2.      Kepala menunduk dengan kedua tangan di taruh diatas kepala kemudian di tekan kebawah.
3.      Kepala menoleh kesamping kiri kemudian telapak tangan kanan menekan dagu dan sebaliknya.
4.      Mematahkan leher ke arah kanan / kiri dan tangan kiri di atas kepala menarik dengan telapak tengan secara berlahan.
5.      Lengan kanan menyelinap ke tangan kiri / menyelinap di depan dada, kemudian tangan kiri menekan lengan kanan yang lurus di depan dada sampai otot bahu terasa tertarik.
6.      Lengan kanan di tekuk di belakang kepala kemudian tangan kiri menyentuh siku dan di tarik hingga otot bahu terasa  tertarik dan sebaliknya.
7.      Salah satu kaki di angkat ke atas dan ditekuk sambil ditahan dengan kedua tangan, dilakukan secara bergantian kanan kiri.
8.      Kaki di tekuk kebelakang dengan di tahan tangan, dilakukan secara bergantian kanan kiri.
9.      Kaki diagkat lurus kedepan dengan ditahan tangan, dilakukan secara bergantian kanan kiri.
10. Posisi kuda – kuda kedua tangan memeggang kedua lutut sambil menekan, selanjutnya badan serong kanan dan kiri.

Posisi awal guling ke belakang :
a. Posisi jongkok, kedua kaki rapat, dan tumit diangkat.
b. Kepala menunduk dan dagu rapat ke dada.
c. Kedua tangan berada disamping telinga dan telapak tangan menghadap ke atas.

Gerakan selanjutnya adalah:
       a. Jatuhkan pantat ke belakang, badan tetap bulat.
       b. Pada saat punggung menyentuh matras, kedua lutut cepat ditarik ke belakang
       c. kepala.
       d. Pada saat kedua ujung kaki menyentuh matras di belakang kepala, kedua                telapak
       e. tangan menekan matras hingga tangan lurus dan kepala terangkat.
       f. Ambil sikap jongkok, dengan lurus ke depan sejajar bahu, lalu berdiri.










Gambar roll belakang

http://i.brta.in/images/2013-05/f892414023390d3840c77532b8c5bc2b.jpg


Kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan saat guling kebelakang :
a.Penempatan tangan terlalu jauh kebelakang, tidak bisa menolak
b. Keseimbangan tubuh kurang baik saat mengguling kebelakang, hal ini disebabkan       karena sikap tubuh kurang bulat
b. Salah satu tangan yang menumpu kurang bulat, atau bukan telapak tangan yang
c. digunakan untuk menumpu diatas matras.
d. Posisi mengguling kurang sempurna. Hal ini disebabkan karena kepala menoleh
e. ke samping.
f. Keseimbangan tidak terjaga karena mendarat dengan lutut (seharusnya telapak

Cara memberi bantuan guling kebelakang :
a. Menopang dan mendorong pinggang pelaku kearah guling kebelakang dan
b. membawanya ke arah guling
c. Membantu mengangkat panggul dan membawa kearah guling











3. Sikap Lilin
Sikap lilin merupakan sikap tidur terlentang kemudian kedua kaki diangkat keras di atas (rapat) bersama-sama, pinggang ditopang kedua tangan dan pundak tetap menempel pada lantai. Dalam melakukan sikap lilin, kekuatan otot perut berfungsi untuk kedua tangan menopang pinggang.

Cara melakukan gerakan sikap lilin sebagai berikut:
  1. Tidur terlentang, kedua tangan di saping badan, pandangan ke atas.
  2. Angkat kedua kaki lurus ke atas dan rapat
  3. Yang menjadi landasan adalah seluruh pundak dibantu kedua tangan menopang pada pinggang.
  4. Pertahankan sikap ini beberapa saat.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMJNwvTMkE6UWcn0XTWX8X-a7cdKtI0LeFYcGOPXorhpK6diDCtsm-6gHKB84LvBLMLZ0GMpGE5MXJ5sKCBdxKIDlM-nCxLxXSwysvKBBBul3sPtiyfx9b6kfKxHXMshYz2IkE6c8JVD8/s1600/IMG-20120319-00191.jpg
. 
  sarana dan perasarana senam lantai
       Sarana dan prasarana olahraga merupakan modal utama dalam penyelenggaraan kegiatan olahraga, melalui peningkatan ketersediaan fasilitas olahraga yang berkualitas baik dan memadai dalam artian harus di sesuaikan dengan standart keutuhan ruang perorangan.

        Sarana dan prasarana olahraga adalah daya pendukung yang terdiri dari segala bentuk jenis peralatan dan tempat berbentuk bangunan yang di gunakan dalam memenuhi prasaratan yang di tetapkan untuk pelaksanaan program olahraga.

      Fungsi sarana dan prasarana olahraga adalah sebagai pendukung pelaksanan suatu kegiatan terutama dalam pengajaran olahraga. Manfaat sarana dan prasarana olahraga adalah dapat meningkatkan kualitas kesehatan dengan pemakaian alat dan tempat olahraga dengan benar.
      Dalam membuat penyediaan sarana dan prasarana harus memperhatikan 3 faktor penting di antaranya:
1. Prasarana olahraga
       Untuk menampung kegiatan perlu dibutuhkan prasarana olahraga yang                jumlahnya mencukupi sesuai kebutuhan. Di dalam gegiatan senam lantai di perlukan gedung atau gor olahraga yang luas.
2.Sarana olahraga
       Guna menampung kegiatan olahraga berprestasi maka di perlukan kualitas yang sesuai dengan syarat dan ketentuan masing-masing cabang olahraga. Dalam cabang olahraga senam lantai diperlukan matras yang luasnya 12 x 12 m dan dikelilingi matras selebar 1 m untuk keamanan pesenam.

1.      o Memenuhi standart internasional
      o Kualitasbahan dan material harus memenuhi syarat internasional
2.      Pendanaan sarana dan prasarana olahraga
    Untuk menujang faktor diatas perlukan dana yang cukup besar sehinggadapat  disiapkan prasarana yang mencukupi. Minimnya dana akan menyebabkan kurangnya kemampuan unit kerja terkait untuk mefasilitasi kegiatan olahraga

3.      Peniningkatan keadaan sarana dan presarana dapat dilakukan dengan:
     1.                  Peningkatan persediaan sarana dan prasarana olahraga yang memadai
     2.                    Peningkatan anggaran dana dibidang olahraga dalam kaitannya untuk pengadaan               sarana dan prasarana.
     3.                  Peningkatan minat terhadap kegiatan olahraga

Beberapa modifikasi Roll
Teknik Senam Lantai Roll Belakang - Senam lantai roll belakang adalah salah satu gaya gerakan senam yang dilakukan dengan posisi badan berguling ke arah belakang badan melalui bagian belakang badan, mulai dari panggul bagian belakang, pingga, punggung, dan tengkuk. Adapun beberapa contoh gerakan senam lantai roll belakang terdiri dari dua bagian penting, yaitu senam lantai roll belakang secara perseorangan dan senam lantai roll bekalang secara berpasangan.

Teknik Senam Lantai Roll Belakang

Adapun secara keseluruhan manfaat dari senam lantai, serta termasuk senam lantai roll belakang adalah untuk membentuk dan mengembangkan otot tubuh, mengembangkan kualitas fisik, membentuk keindahan tubuh, serta memelihara kebugaran jasmani.

Setelah mengetahui pengertian dan juga manfaat dari senam lantai yang sudah disebutkan diatas, maka berikut ini akan dipublikasikan teknik senam lantai roll belakang yang terdiri dari dua bagian. Berikut adalah teknik-tekniknya secara lengkap bisa dilihat di bawah ini:

Teknik Senam Lantai Roll Belakang Perseorangan

Berikut adalah beberapa teknik yang harus Anda lakukan ketika melakukan senam lantai roll belakang dan dilakukan secara perseorangan:

  1. Berdiri tegap dan kedua tangan diangkat lurus ke atas membentuk huruf "V"
  2. Lalu pandangan lurus ke depan
  3. Kemudian ikuti dengan menekuk kedua lutut hingga agak jongkok atau setengah jongkok dan tangan lurus kedepan
  4. Lalu gulingkan badan ke belakang dengan tangan siap menyanggah dan memberi dorongan agar mendapat gulingan yang maksimal
  5. Pada saat berguling kaki lurus dan saat menjatuhkan kaki dijatuhkan jauh di atas kepala
  6. Lalu kembali keposisi semula yakni berdiri tegak dengan pandangan mata ke arah depan


Teknik Senam Lantai Roll Belakang Berpasangan

Berikut adalah beberapa teknik yang harus Anda lakukan ketika melakukan senam lantai roll belakang dan dilakukan secara berpasangan:

  1. Orang pertama berdiri
  2. Orang kedua tidur terlentang dengan kedua kaki diangkat ke atas
  3. Orang pertama memegang kedua mata kakinya orang yang kedua
  4. Lalu orang pertama menarik sekuat-kuatnya kaki orang yang kedua tersebut agar mendapat dorongan berguling ke belakang
  5. Kemudian lakukan gulingan secara terus-menerus
Demikianlah sekilas informasi tentang senam lantai roll bekalang yang bisa kami sampaikan kepada Anda. Semoga informasi yang kami sajikan kiranya bermanfaat, sekaligus dapat menuntun Anda dalam melakukan senam lantai roll belakang secara baik dan benar.















SIKAP LILIN

Sikap Lilin (Konstan) Merupakan sikap berdiri tegak lurus bertumpu pada kedua tangan dan kepala bagian depan. Rangkaian senam pada sikap lilin adalah termasuk senam lantai yang membutuhkan kekuatan, ketangkasan, dan keseimbangan. Latihan sikap lilin ini dapat dibantu dengan sesama teman dan dapat dilakukan ssecara bergantian.
Cara melakukan sikap lilin :
1.         Jongkok kedua kaki dapat dibantu teman yang berada di belakangnya.
2.         Meletakkan kedua tangan pada matras membentuk posisi segitiga sama sisi.
3.         Meletakkan dahi di atas matras di antra kedua lengan.
4.         Mengangkat kedua kaki bersamaan dengan pinggul.
5.         Pada waktu mengangkat kedua kaki bersamaan dengan pinggul. Teman yang berada di                  belakangnya memegang kedua kaki dan berusaha meluruskanya.
6.         Setelah berdiri sikap lilin (Kopstand) dengan lurus pertahankan keseimbangannya.
7.         Berikutnya berlatih sendiri berulang-ulang tanpa bantuan teman.
8.         Melakukan sikap lilin yang didahului dengan awalan melangkah yang dilanjutkan dengan meloncatkan kedua tangan sehingga akhirnya dapat berdiri tegak.

B. Rangkaian Gerak Guling Depan dan Guling Lenting Sebagai pemanasan maka lakukanlah guling ke depan dan guling lenting berulang-ulang agar tidak mudah pusing.
Pelaksanaan latihan :
a.         Dari sikap jongkok, bungkukkan badan sambil mengarahkan kedua tangan ke matras.
b.         Setelah kedua tangan bertumpu pada matras, masukkan kepala di antara tangan dan          lakukan guling ke depan.
c.         Saat punggung menyentuh matras, lentingkan badan ke depan dibantu dorongan lengan   dan sentakkan kaki.
d.         Usahakan lentingan tersebut dapat membuat badan kembali berdiri seperti semula.


C. Latihan Lenting Tengkuk (Neckspring) Latihan lenting tengkuk adalah suatu gerakan melenting badan ke atas depan yang disebabkan oleh lemparan kedua kaki dan tolakan kedua tangan. Tolakan ini dimulai dari sikap setengah guling ke belakang atau setengan guling ke depan kedua kaki rapat dan lutut lurus. Cara melakukan lenting lurus :
1. Sikap permulaan tidur terlentang, kedua kaki lurus rapat, kedua tangan di sisi badan.
2. Guling ke belakang, kedua tangkai lurus, sehingga kaki dekat kepala, siku dibengkokkan, telapak tangan bertumpupada lantai di sisi telinga.
3. Guling ke depan bersamaan dengan itu tolakan tungkai ke atas depan dan tolakan kedua tangan, sehingga badan melayang seperti membuat busur.
4. Gerakan mendarat, kedua kaki rapat dan gerakan pinggul didorongkan ke depan kemudian diikuti dengan gerakan badan mengikuti arah rotasi gerakan.

D. Lenting Tangan (Hand Spring) Gerakan lenting tangan bukanlah suatu hal yang mudah, maka untuk dapat melakukan gerakan tersebut perlu latihan secara bertahap, yaitu :
1. Latihan melecutkan kedua kaki dilanjutkan dengan sikap kayang. Bentuk latihan ini dilakukan dari sikap tidur telentang.
2. Latihan melecutkan kedua kaki dilanjutkan dengan sikap berdiri.
3. Setelah menguasai latihan di atas, maka dilanjutkan dengan gerakan lencutan kedua kaki dari sikap handstand, kemudian mendarat dengan kaki pada matras dan langsung berdiri.
4. Latihan lenting tangan.
a. Dengan melakukan awalan beberapa langkah.
b. Letakkan kedua telapak tangan di atas matras.
c. Kemudian diikuti dengan lecutan kedua kaki ke atas depan.
d. Lecutan tersebut dibantu dengan gerakan pinggul, pinggang, dan tolakan kedua tangan.
e. Dan kedua kaki mendarat pada matras secara bersamaan dan kembali pada sikap berdiri  kedua tangan lurus ke atas. Rangkaian senam pada sikap lilin adalah termasuk senam lantai yang membutuhkan kekuatan, ketangkasan, dan keseimbangan.
Sebagai pemanasan maka lakukanlah guling ke depan dan guling lenting berulang-ulang. Latihan lenting tengkuk adalah suatu gerakan melenting badan ke atas depan yang disebabkan oleh lemparan kedua kaki dan tolakan kedua tangan. Gerakan lenting tangan bukanlah suatu hal yang mudah, maka untuk dapat melakukan gerakan tersebut perlu latihan secara bertahap,




KUMPULAN GAMBAR ROLL DEPAN
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjr46xS8jIQQ8AlbAurkDeeapVyt-gjob3EekaU6-qeULw-Sqna1x9Csc39P8j1k9pmDyGLf28XVrrv4113uLlTpRTkdvtPfgbKn_51ktI_YFs0_bHAm9WC994kqev47mCl_4EJa2vQ10TY/s1600/P1160052.JPG
http://2.bp.blogspot.com/-g0JlCiuj3EE/UJm1poNOdxI/AAAAAAAAAEY/u0dq3fUU5Mw/s1600/P1160044.JPG
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiDKNOK59OqWk-fQXkWWPDeJ_z3cKwYNGdOuruUed39kSWfRNf5-o-MW2nqRH8nf1AQo_YidHhsN5PGhGqdmE76TaBGQNhDhnHxa31K7JZ4p3yneiuJfZWqHV6SxcGhthbwK_1GZAqxJR4/s1600/P1160042.JPG
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhNrRdwIp3s8AxjfaQSsCgTckCEvXWiGEpS54DGcnXUN1Tx4VWbKhS7AXsQ3Oj882Bd1D1Hf09-2-4P8zv78eV7zX0Ru8o4NmFvCXYdQvoI_rUKDCv1_CB0dnvJLJxgdqWIqZGsDGRMfsE/s1600/P1160062.JPG

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgIlUtUklsuLLa-dbvWGrxoQsJZL3LCnJ8C5I__KX37DDvYxqVdKwzyYPJiJ7GtEgTt4AJPnma9L8UOsEn79o164j1xSFeFSZ0nU2s_eVqC7iYP1fFlDqY3tYBwSVMPA-BVQE-3PNpRTAc/s1600/P1160053.JPG









ROLL BELAKANG
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjr46xS8jIQQ8AlbAurkDeeapVyt-gjob3EekaU6-qeULw-Sqna1x9Csc39P8j1k9pmDyGLf28XVrrv4113uLlTpRTkdvtPfgbKn_51ktI_YFs0_bHAm9WC994kqev47mCl_4EJa2vQ10TY/s1600/P1160052.JPG
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjtEmIo1IPFbFreAtr_JzJo5H4SZ90c3X-57Ar8aSG4EX0LhCHHfVFJ4jOiml4cNAaV3esfR-hdtK70mHfMYvBtconLVBjs-p7Qfhl5V6lPwff8cN34Qb4vsYle1ppdoGRQQjOu5Uknq_A/s320/P1160050.JPG
http://img840.imageshack.us/img840/5197/senamlantairollbelakang.jpg


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEghm2AiqYZu4ZJ3KUwmAuhZ1KSPvWs9HOU9R278YcIKrmiYICOPvQJtu5S7XwywyHnw5s8Xj6eKdbsdvgTJ2Tqh7mJNafYy5pbk_zqwvydLhG8OxdZitwilvPK3D4lqf_ig-EGolG1LvJU/s400/senam_lantai_roll_belakang.jpg

GERAKAN LILIN
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgmR59BHRtjAtkQId63FHu9Y-_jMhnUNmQQFOsV_VjSfNOp_Ci-0ZjrhzwZelfkvmHImCkzVhTs9IJXk7savFFWWapsLrWJP28r_CTCb-uATox8kkgQaQiFnls18VQiib2oDuXMLqqwcfmm/s1600/Photo1258.jpg










BAB III
PENUTUP

          Kesimpulan:
1.      Senam lantai adalah latihan senam yang dilakukan pada matras. Unsur-unsur gerakannya terdiri dari mengguling, melompat, meloncat, berputar di udara,menumpu dengan tangan atau kakiuntuk memperthankan sikap seimbang atau pada saatmeloncaat kedepan atau ke belakang.
2.      Dalam cabang olahraga senam lantai diperlukan matras yang luasnya 12 x 12 m dan dikelilingi matras selebar 1 m untuk keamanan pesenam.
3.       Beberapa gerakan dasar senam lantai :
1. Roll depan
2. Roll belakang
3. Kayang
4. Sikap lilin
5. Meroda
6. Profeller

4.       Modifikasi permaianan senam lantai :
1. Roll depan berpasangan.
2. Roll belakang berpasanngan.


      




Saran :
               Kesehatan merupakan hal penting dalam kehidupan manusia,karena kesehatan  dapat menentukan ketenangan dan kebahagiaan hidup manusia. Oleh karena itu, mempelajari kesehatan dengan berolahraga yang teratur mental adalah penting, apalagi di zaman yang semakin modern ini. Dimana kemajuan ilmu teknologi dan kebudayaan serta industri. Walaupun kemajuan tersebut dapat memenuhi kebutuhan, kemudahan dan kesenangan manusia, akan tetapi semuanya itu belum dapat menjamin kebahagiaan dan kesejahteraan jiwa. Semakin maju kebudayaan dan peradaban, semakin komplek pulah masalah dan kebutuhan manusia, sehingga memudah kanmanusia terganggu kesehatannya jika tida bisa mengatur olahraga yang baik.



















DAFTAR PUSTAKA

Kosasi, Engkos.1983.Olahraga Teknik dan Program Latihan:CV Akademika Pressindo.